halah..... ternyata sudah mau datang ramadlan lagi tahun ini, cepat sekali waktu berlalu ya? padahal blog ini aku update terakhir kali ketika akan datang Ramadlan tahun lalu. So.... apa yang terjadi dalam setahun ini?
Trashback ke belakang...
Ramadlan tahun lalu nggak ada gregetnya, sampai akhir ramadlan ya biasa-biasa saja. Tarawih ke masjid bisa dihitung jari, selebihnya banyak di rumah karena pulang menjelang Isya' lalu malas pergi ke Masjidnya.
Tahun lalu nggak mudik.... banyak alasan dan pertimbangan.
Gimana dengan tahun ini?
Semoga lebih baik dari tahun kemarin, lebih berbobot dan ada bekasnya selepas ramadlan....
amin.......
Jumat, 06 Agustus 2010
Jumat, 21 Agustus 2009
Ramadlan Tanpa Ruh
Ramadlan tanpa ruh
Saya hampir tidak merasakan suasana penyambutan bulan ramadlan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada semacam perasaan biasa-biasa saja, hampa padahal Ramadlan adalah bulan suci yang penuh nikmat dan ampunan.
Ada apa dan mengapa demikian?? Jika aku pikir2, maka beberapa penyebabnya adalah :
1. Ritme kerja
2. Stress
3. Tidak ada penyeimbang dalam rutinitas
That's all.
Titik
Saya hampir tidak merasakan suasana penyambutan bulan ramadlan tahun ini jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada semacam perasaan biasa-biasa saja, hampa padahal Ramadlan adalah bulan suci yang penuh nikmat dan ampunan.
Ada apa dan mengapa demikian?? Jika aku pikir2, maka beberapa penyebabnya adalah :
1. Ritme kerja
2. Stress
3. Tidak ada penyeimbang dalam rutinitas
That's all.
Titik
Minggu, 29 Maret 2009
Tetap Semangat
Iseng-iseng saya buka blog saya ini setelah tidur sekian bulan. Maklum,gak punya akses internet untuk update dan tiap hari rutinitas pulang malam.
Beberapa hari belakangan ini, ingatan terhadap Planning tahun 2009 kembali menyeruak tidak terbendung. Jadi, saya mesti re-charge kembali semangat dengan membuka blog-blog motivasi. Segar rasanya setelah berseluncur menyusuri jejak jejak orang yang punya nyali. Dan, semangat itu timbul lagi......
Semangat!!! Semangat!!
Beberapa hari belakangan ini, ingatan terhadap Planning tahun 2009 kembali menyeruak tidak terbendung. Jadi, saya mesti re-charge kembali semangat dengan membuka blog-blog motivasi. Segar rasanya setelah berseluncur menyusuri jejak jejak orang yang punya nyali. Dan, semangat itu timbul lagi......
Semangat!!! Semangat!!
Minggu, 28 Desember 2008
Planning Tahun Baru 1430 H dan 2009 M
Setiap akhir tahun saya selalu melakukan 2 hal :
1. Mereview Plan tahun ini
2. Merencanakan rencana besar tahun depan?
Apa Planning besar tahun 2008 ini yang sudah saya gapai? Punya Rumah...... Ya, meskipun utang di Bank dan Punya Usaha (meskipun belum menggembirakan).
Harus saya akui bahwa untuk punya usaha, perlu kerja keras dan konsisten. Maka, Planning Punya usaha ini tetap ada di planning tahun 2009 dengan tambahan Menjadi Entrepreneur Mandiri.
Terlalu ambisius? Mungkin... tapi itulah tantangannya. Rasanya sudah cukup bagi saya untuk terjun sekalian total dalam rencana ini.
Maka, setidaknya dalam setaun ini saya harus mempersiapkannya dengan referensi kiat-kiat resign seperti yang diungkapkan mentor saya ini.
Tuhan, di tahun baru ini, aku mohon agar Engkau mengabulkan mimpi-mimpiku ini. Amin.
1. Mereview Plan tahun ini
2. Merencanakan rencana besar tahun depan?
Apa Planning besar tahun 2008 ini yang sudah saya gapai? Punya Rumah...... Ya, meskipun utang di Bank dan Punya Usaha (meskipun belum menggembirakan).
Harus saya akui bahwa untuk punya usaha, perlu kerja keras dan konsisten. Maka, Planning Punya usaha ini tetap ada di planning tahun 2009 dengan tambahan Menjadi Entrepreneur Mandiri.
Terlalu ambisius? Mungkin... tapi itulah tantangannya. Rasanya sudah cukup bagi saya untuk terjun sekalian total dalam rencana ini.
Maka, setidaknya dalam setaun ini saya harus mempersiapkannya dengan referensi kiat-kiat resign seperti yang diungkapkan mentor saya ini.
Tuhan, di tahun baru ini, aku mohon agar Engkau mengabulkan mimpi-mimpiku ini. Amin.
Sabtu, 20 Desember 2008
Ngopi Sore Dengan Vietnamese Drip
Sabtu Sore,
Hujan tidak menghalagi saya untuk segera pulang kerja, tak peduli badan basah kuyup diterpa hujan dan angin. Motor saya kebut dan 25 menit kemudian sampai rumah dengan badan menggigil. Buru-buru saya segera masuk kamar mandi, bersih - bersih dan shalat Ashar. Selesai shalat, saya melihat ke dapur.
Dan beruntunglah, karena istri segera tanggap darurat. Dengan cekatan, ternyata ia telah menyiapkan makan siang(menjelang sore) dan segelas kopi kental.
Hmm....
Badan terasa segar setelah makan, dan yang lebih nikmat adalah waktunya ngopi ditemani sebungkus CL** Mild.
Belakangan, saya sangat menyukai kopi bikinan istri saya. sejujurnya, semenjak menikah, saya tidak terbiasa menyeruput kopi bikinan istri, sehingga istri saya akhirnya nggak mau bikin kopi. Jadi, biasanya saya sendiri yang nyeduh.
Kenapa sekarang jadi menyukai kopi bikinan istri? Ini tidak lepas dari cara penyajiannya yang unik dan dia sudah tahu persis cara meyeduh kopi yang pas menggunakan Saringan Kopi yang saya dapat dari Vietnam beberapa waktu lalu (biasa disebut Vietnamese Drip). Saya sendiri jarang memakai alat ini, hanya jika ingin benar - benar nyantai.
Tentang alat ini dan bagaimana menyajikannya, nanti saya akan ceritakan dalam seri tersendiri.
So, jadilah ini sore yang benar - benar lengkap. Apakah anda tertarik ingin menikmatinya juga?
Hujan tidak menghalagi saya untuk segera pulang kerja, tak peduli badan basah kuyup diterpa hujan dan angin. Motor saya kebut dan 25 menit kemudian sampai rumah dengan badan menggigil. Buru-buru saya segera masuk kamar mandi, bersih - bersih dan shalat Ashar. Selesai shalat, saya melihat ke dapur.
Dan beruntunglah, karena istri segera tanggap darurat. Dengan cekatan, ternyata ia telah menyiapkan makan siang(menjelang sore) dan segelas kopi kental.
Hmm....
Badan terasa segar setelah makan, dan yang lebih nikmat adalah waktunya ngopi ditemani sebungkus CL** Mild.
Belakangan, saya sangat menyukai kopi bikinan istri saya. sejujurnya, semenjak menikah, saya tidak terbiasa menyeruput kopi bikinan istri, sehingga istri saya akhirnya nggak mau bikin kopi. Jadi, biasanya saya sendiri yang nyeduh.
Kenapa sekarang jadi menyukai kopi bikinan istri? Ini tidak lepas dari cara penyajiannya yang unik dan dia sudah tahu persis cara meyeduh kopi yang pas menggunakan Saringan Kopi yang saya dapat dari Vietnam beberapa waktu lalu (biasa disebut Vietnamese Drip). Saya sendiri jarang memakai alat ini, hanya jika ingin benar - benar nyantai.
Tentang alat ini dan bagaimana menyajikannya, nanti saya akan ceritakan dalam seri tersendiri.
So, jadilah ini sore yang benar - benar lengkap. Apakah anda tertarik ingin menikmatinya juga?
Senin, 15 Desember 2008
Batuk Kering
Cuaca beberapa hari ini membuat badan terasa remuk redam. Ya batuk, serak, nggreges...... Tapi, secangkir kopi kental bisa membuat badan terasa segar.
Seperti malam ini, saat badan terasa lelah seharian bekerja, secangkir kopi panas kental seakan melunturkan semua kepanatan.
Terima kasih Tuhan....
Engkau beri aku sakit...
Engkau beri aku obat.....
Seperti malam ini, saat badan terasa lelah seharian bekerja, secangkir kopi panas kental seakan melunturkan semua kepanatan.
Terima kasih Tuhan....
Engkau beri aku sakit...
Engkau beri aku obat.....
Sabtu, 29 November 2008
Pindah Kerja (lagi?)
Akhirnya polemik hati untuk resign pun berakhir dengan ketetapan "pindah kerja" dan (sayangnya) kerja lagi. Kapan aku bisa full wirausaha Tuhan???
Sebulan penuh ini rutinitas kerja benar-benar berubah. Pola berangkat kerja jam 6 pagi dan sampai rumah jam 8-9 malam setiap hari aku jalani. Maklum, tempat kerja yang sekarang adalah perusahaan yang benar-benar baru dibangun. Jadi, perlu ekstra waktu untuk menset up nya. Tapi, inilah pilihan yang paling rasional untuk dijalani mengingat kondisi dan situasi yang ada. Mau full wirausaha, belum siap. Mau tetap bekerja di tempat lama, situasinya sudah tidak kondusif lagi.
Maka, tepat sebulan ini, setelah saya merasakan pindah kerja sampai 5 kali, ijinkan aku berdo'a padaMu ya Allah, "setahun lagi, jadikan aku untuk menjalani hidup dengan wirausaha yang sukses", amin.
Sebulan penuh ini rutinitas kerja benar-benar berubah. Pola berangkat kerja jam 6 pagi dan sampai rumah jam 8-9 malam setiap hari aku jalani. Maklum, tempat kerja yang sekarang adalah perusahaan yang benar-benar baru dibangun. Jadi, perlu ekstra waktu untuk menset up nya. Tapi, inilah pilihan yang paling rasional untuk dijalani mengingat kondisi dan situasi yang ada. Mau full wirausaha, belum siap. Mau tetap bekerja di tempat lama, situasinya sudah tidak kondusif lagi.
Maka, tepat sebulan ini, setelah saya merasakan pindah kerja sampai 5 kali, ijinkan aku berdo'a padaMu ya Allah, "setahun lagi, jadikan aku untuk menjalani hidup dengan wirausaha yang sukses", amin.
Langganan:
Postingan (Atom)